Keracunan obat adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat dalam dosis berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran. Kondisi ini dapat terjadi secara tidak sengaja, seperti kesalahan dalam mengonsumsi dosis, atau disengaja, seperti dalam kasus percobaan bunuh diri. Keracunan obat dapat menimbulkan efek yang serius, mulai dari gangguan kesehatan ringan hingga kematian, tergantung pada jenis obat dan jumlah yang dikonsumsi. Artikel ini akan membahas secara detail gejala, penyebab, dan langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat menghadapi kasus keracunan obat.
Gejala Keracunan Obat
Gejala keracunan obat bervariasi tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi, dosis, dan kondisi kesehatan individu. Namun, beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Gejala Fisik
- Mual, muntah, atau diare.
- Sakit perut atau kram perut.
- Pusing, lemas, atau kehilangan kesadaran.
- Detak jantung tidak teratur (aritmia) atau denyut nadi melemah.
- Kesulitan bernapas atau napas pendek.
- Kejang-kejang.
- Keringat berlebihan atau kulit terasa dingin dan lembap.
- Gejala Mental dan Perilaku
- Kebingungan atau disorientasi.
- Halusinasi atau delusi.
- Perubahan suasana hati yang drastis, seperti agitasi atau depresi.
- Penurunan kesadaran atau koma.
- Gejala Spesifik Berdasarkan Jenis Obat
- Obat Penghilang Rasa Sakit (Parasetamol, Ibuprofen): Nyeri perut, kerusakan hati, atau gagal ginjal.
- Obat Tidur atau Penenang: Kantuk ekstrem, napas lambat, atau kehilangan kesadaran.
- Antidepresan: Detak jantung cepat, kejang, atau tekanan darah tinggi.
- Obat Jantung: Denyut nadi tidak teratur, pusing, atau pingsan.
Penyebab Keracunan Obat
Keracunan obat dapat terjadi karena berbagai faktor, baik disengaja maupun tidak disengaja. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
- Kesalahan Dosis
- Mengonsumsi obat dalam dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan oleh dokter atau petunjuk penggunaan.
- Kesalahan dalam membaca label obat, terutama pada obat cair atau sirup.
- Penyalahgunaan Obat
- Menggunakan obat tanpa resep dokter atau untuk tujuan yang tidak sesuai, seperti menggunakan obat penenang untuk mendapatkan efek euforia.
- Mengombinasikan obat dengan alkohol atau zat lain yang dapat meningkatkan efek samping.
- Penyimpanan Obat yang Tidak Aman
- Menyimpan obat di tempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak, yang dapat menyebabkan keracunan tidak sengaja.
- Tidak mengecek tanggal kedaluwarsa obat, sehingga mengonsumsi obat yang sudah tidak layak pakai.
- Percobaan Bunuh Diri
- Dalam beberapa kasus, keracunan obat terjadi sebagai upaya bunuh diri dengan mengonsumsi obat dalam jumlah besar.
- Interaksi Obat
- Mengonsumsi beberapa jenis obat secara bersamaan tanpa berkonsultasi dengan dokter, yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya.
Langkah Pertolongan Pertama pada Keracunan Obat
Ketika menghadapi kasus keracunan obat, tindakan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
- Segera Hubungi Bantuan Medis
- Jika Anda mencurigai seseorang mengalami keracunan obat, segera hubungi nomor darurat medis atau bawa ke rumah sakit terdekat.
- Siapkan informasi tentang jenis obat yang dikonsumsi, dosis, dan waktu konsumsi untuk membantu tim medis memberikan penanganan yang tepat.
- Jangan Memaksa Muntah
- Hindari memaksa korban untuk muntah kecuali diinstruksikan oleh tenaga medis. Memaksa muntah dapat menyebabkan aspirasi (masuknya muntahan ke paru-paru), yang berbahaya.
- Beri Minum Air Putih (Jika Korban Sadar)
- Jika korban masih sadar dan mampu menelan, berikan air putih untuk membantu mengurangi konsentrasi obat dalam tubuh.
- Hindari memberikan minuman lain seperti susu atau kopi, kecuali diinstruksikan oleh tenaga medis.
- Pantau Kondisi Korban
- Periksa pernapasan, denyut nadi, dan kesadaran korban secara berkala.
- Jika korban tidak sadar, pastikan jalan napasnya terbuka dan posisikan tubuh dalam posisi pemulihan (recovery position) untuk mencegah tersedak.
- Jangan Berikan Obat Lain
- Hindari memberikan obat lain atau penawar tanpa petunjuk dari tenaga medis, karena dapat memperburuk kondisi korban.
- Bawa Obat atau Kemasan Obat
- Jika memungkinkan, bawa obat atau kemasan obat yang dikonsumsi korban ke rumah sakit. Ini akan membantu tim medis mengidentifikasi jenis obat dan memberikan penanganan yang sesuai.
Cara Mencegah Keracunan Obat
Mencegah keracunan obat adalah langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat. Berikut adalah beberapa tips pencegahan yang dapat dilakukan:
- Ikuti Anjuran Dokter
- Selalu konsumsi obat sesuai dengan resep dan petunjuk dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
- Simpan Obat dengan Aman
- Simpan obat di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak, seperti lemari obat yang terkunci.
- Pisahkan obat untuk orang dewasa dan anak-anak untuk menghindari kesalahan penggunaan.
- Periksa Tanggal Kedaluwarsa
- Selalu cek tanggal kedaluwarsa obat sebelum mengonsumsinya. Buang obat yang sudah kedaluwarsa dengan cara yang aman.
- Hindari Penyalahgunaan Obat
- Jangan menggunakan obat tanpa resep dokter atau untuk tujuan yang tidak sesuai.
- Hindari mengombinasikan obat dengan alkohol atau zat lain yang dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Edukasi Keluarga
- Berikan pemahaman kepada anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang bahaya keracunan obat dan pentingnya mengikuti aturan penggunaan obat.
Kesimpulan
Keracunan obat adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Dengan mengenali gejala, memahami penyebab, dan mengetahui langkah pertolongan pertama, kita dapat mengurangi risiko komplikasi dan menyelamatkan nyawa. Selain itu, langkah pencegahan seperti menyimpan obat dengan aman dan mengikuti anjuran dokter sangat penting untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami keracunan obat, segera cari bantuan medis. Penanganan yang cepat dapat membuat perbedaan besar dalam proses pemulihan.

Gali Ega merupakan praktisi di bidang rehabilitasi narkoba. Berpengalaman lebih dari 4 tahun sebagai staff rehabilitasi narkoba. Aktif menulis mengenai mental health, NAPZA, antisipasi dan perawatan korban pecandu narkoba.




